Jumat, 05 September 2008

Michelle si anak ceria...


Senyum dan keceriaannya beberapa hari ini begitu sering muncul di hadapanku. Michelle ini sangat antusias dalam menawarkan bantuannya kepada guru-guru yang ditemui. Namun siang ini aku punya kesempatan untuk mendengar isi hatinya yang terdalam. Ternyata di balik keceriaannya, ia seringkali menyimpan kesedihan, apalagi apabila ia sendirian atau sedang mendalami masalah dengan orangtuanya.

Ternyata ada kekecewaan dalam hatinya yang selama ini ia pendam dan sulit baginya untuk mengampuni orang yang melukai hatinya tersebut. Selama ini ia berusaha melupakannya, namun dengan gaya bahasa seorang bertemperamen intim, ia mengakui bahwa seringkali ada semacam duri atau pisau yang menusuk hatinya.

Setiap kali ia mau mengampuni orang tersebut ia berpikir bahwa tidak ada gunanya, toh orang tersebut juga tidak akan berubah. Namun ditengah kegalauan hatinya ia berusaha untuk tetap ceria (ceria dengan maksimal, begitulah ia mengungkapkannya :P). Namun pastinya tetap saja aja hati yang kosong dan luka saat ia tidak mau sepenuhnya mengampuni.

Memang pengampunan bukanlah hal yang mudah. Namun justru karena itulah pengampunan adalah suatu keputusan yang membutuhkan kasih karuniaNya. Dengan mengingat kebaikan dan karya penebusanNya sajalah yang memampukan kita untuk melepaskan pengampunan bagi orang-orang yang pernah melukai kita.

Semoga hari-hari ini hatimu semakin damai Michelle dan kamu bisa menang atas setiap kekecewaan yang kamu alami. Sehingga keceriaanmu adalah keceriaan yang terpancar dari hatimu.

Luv u my daughter...

Tidak ada komentar: