Kamis, 31 Januari 2008

Susahnya jadi remaja.....


"Kata mama waktu kecil aku anak yang baek...
Kata papa waktu masih SD aku gampang dinasehatin....
Kata adek sekarang aku kecentilan..
Kata guru aku susah diatur, banyak maunya, keras kepala, dll
Kata temen-temen mamaku, anak remaja sekarang nyusahin, sukanya main melulu..."

Begitulah curhat murid-murid saya di sekolah...
Benarkah remaja sekarang itu lebih susah diatur dibanding dengan remaja zaman dulu...?!?
Hmm..bisa benar bisa juga tidak...

Remaja sekarang menurut saya jauh lebih banyak punya tantangan dibandingkan remaja zaman dulu...tantangan yang seringkali tidak mereka sadari...tantangan yang seringkali mereka anggap adalah suatu hal biasa bahkan hal yang membuat nyaman...

Bayangkan remaja zaman dahulu kala di indonesia...
hiburan cuman satu channel TV, itupun siarannya cuman malam hari, jam 7 malam jalanan sudah sangat sepi, tempat hiburan paling cuma di taman kota, jalanan ngga ada istilahnya macet, ikatan keluarga sangat kuat media komunikasi sangat terbatas...

Bandingkan dengan remaja zaman sekarang di perkotaan....
Seharian penuh dijubeli dengan puluhan siaran televisi, game online, internet, kehidupan metropolis, kemacetan dimana-mana, peran orangtua banyak digantikan oleh mbak di rumah, sex bebas, narkoba, tekanan sosial, ...

Kehidupan yang serba instan juga membuat remaja zaman sekarang adalah remaja yang punya mental yang kurang tahan banting apabila tidak mau dikatakan sebagai bermental "lembek", kurang daya juang, memilih jalan yang mudah... Ditambah dengan peran orangtua yang semakin berkurang. Teknologi informasi membuat komunikasi tradisional tergantikan oleh chatting dll.

Tidak dapat dipungkiri bahwa remaja sekarang adalah remaja yang kreatif dan punya cara pandang yang luas. Era komunikasi membuat jarak antar benua hanyalah sejauh jari tangan. Dikala orangtua mereka bahkan sering kesulitan dalam mengirim sms, remaja mereka sudah asyik surfing di dunia maya dengan orang dari berbagai benua...

Benarkah susah menjadi remaja zaman sekarang ?
Sama dengan jawaban di atas, bisa iya, bisa juga tidak...
Teknologi informasi yang ada sekarang dapat memberi dampak positif dalam menjalin komunikasi. Banjir informasi dapat membuat remaja menjadi seorang pribadi yang smart.
Namun satu hal yang sangat penting yang seringkali terlupakan adalah pentingnya karakter seorang remaja. Apabil seorang remaja memiliki karakter dan prinsip yang kuat, hal itulah yang dapat membuatnya bertahan bahkan sukses dalam hidupnya.


Salah satu cara terbaik untuk mengukur karakter seseorang adalah pada saat ia mengalami tekanan. Oleh karena itu remaja harus memiliki nilai-nilai dan prinsip yang kuat. Sehingga apabila ia berada dalam tekanan lingkungan pergaulan dan terjangan arus globalisasi, hal tersebut dapat memberikan dampak positif dalam hidupnya.


Masa remaja adalah masa yang indah, sekaligus masa penuh petualangan. Apakah seorang remaja mau menjalani petualangannya dengan tawa atau air mata ? Pilihan ada di tangan setiap remaja

Rabu, 23 Januari 2008

Kisah kaos kaki dan cap

Mungkin sepasang kaos kaki bukan sebuah barang yang mahal. Namun sepasang kaos kaki memiliki harga yang mahal, sangat mahal bahkan, apabila dikaitkan dengan nilai-nilai kehidupan.

Beberapa waktu yang lalu sepasang kaos kaki hilang dari sekolah. Memang bukan kaos kaki biasa, melainkan kaos kaki yang yang adalah milik sekolah. Adalah seorang anak laki-laki bernama Sendy yang "dituduh" mengambil kaos kaki tersebut. Sendy memiliki reputasi sebagai seorang anak yang nakal, mudah emosi, memiliki prestasi yang rendah, dan pada saat kejadian dalam proses disiplin karena membawa film yang tidak seharusnya dia bawa untuk anak seusianya. "Tuduhan" tersebut berasal dari pengakuan seorang anak laki laki bernama Bobby yang juga sedang dalam proses disiplin namun disebabkan karena ia mencuri di sebuah supermarket.

Kalau saja kaos kaki dapat berbicara, ia dapat mengatakan siapa sebenarnya yang mengambilnya. Nyatanya hingga saat ini belum diketahui dengan pasti karena Sendy tidak mengakui bahwa ia tidak mengambilnya, sedangkan saksi kunci adalah Bobby, yang notabene memiliki latar belakang pernah mencuri dan suka berbohong.

Satu hal yang menarik dalam peristiwa ini adalah pernyataan Sendy yang mengatakan bahwa semua orang sudah menganggapnya seorang pencuri, anak nakal, dan tidak ada seorangpun yang percaya kepadanya, bahkan sekalipun ia berkata dengan jujur.

Ada lagi kisah tentang seorang anak bernama Pangestu yang selalu mengucapkan salam dengan kalimat, "Selamat pagi semuanya...., terima kasih semuanya....., permisi semuanya....." Bahkan ketika ia mengucapkan salam di depan orang yang lebih tua. Kita dengan mudahnya memberi cap (image) kepada anak tersebut sebagai seorang anak yang sopan.

Berkaitan tentang image, tidak cukup mudah bagi seseorang untuk mengubahnya. Image yang terbentuk dalam waktu bertahun-tahun tidak dengan mudahnya dihapus dengan satu hal baik yang dilakukan. Bermula dari sikap, kebiasaan, akhirnya membuahkan suatu perilaku yang terus menerus, hingga membuat orang lain membuat penilaian tentang seseorang. Memang benar bahwa setiap orang memiliki kebaikan dalam pribadinya, namun tidak dapat dipungkiri bahwa orang lain akan memandang seseorang dari perilaku yang dilakukannya sepanjang hari.

Oleh karena itulah dibutuhkan suatu tekad yang besar untuk mengubah image yang sudah terlanjur melekat kepada diri seseorang. Dibutuhkan suatu perubahan sikap yang konsisten, yang akhirnya menjadikan hal positif tersebut menjadi suatu kebiasaan, dan akhirnya secara perlahan dapat mengubah penilaian orang lain terhadapnya.